Pengertian Haji
Arti haji secara bahasa adalah menuju kepada sesuatu yang diagungkan.Lihat kitab An Nihayah fi Gharib Al Atsar, karya Ibnu Al Atsir, 1/340.
Sedang secara istilah syari’at pengertian haji adalah beribadah kepada Allah dengan melaksanakan rangkaian ibadah haji berdasarkan ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.Lihat kitab Asy Syarah Al Mumti’, karya Ibnu Utsaimin, 7/7.
Ada pula yang mengartikan, haji adalah menuju ke Baitullah dalam keadaan yang khusus, pada waktu yang khusus dengan syarat-syarat yang khusus. Lihat kitab At Ta’rifat, karya Al Jurjani, hal. 115.
Pengertian Umrah
Arti umrah secara bahasa adalah kunjungan.Lihat kitab Mufradhat Al Fazh Al Quran, karya Al Ashfahany, hal. 596.
Sedang secara istilah syari’at arti umrah adalah beribadah kepada Allah Ta’ala dengan mengunjungi/ menziarahi Ka’bah dalam keadaan berihram lalu mengerjakan thawaf, sa’i antara Shafa dan Marwah, mencukur atau menggundul rambut kepala kemudian bertahallul. Lihat kitab Manasik Al Hajj Wa Al Umrah, karya Syaikh Said Al Qahthany, hal. 11.
Para pembaca budiman …
Saya yakin Anda sangat menginginkan kualitas ibadah tinggi..
Saya juga sangat yakin, Anda sangat menginginkan ibadah hajinya benar-benar bernilai tinggi di sisi Allah Ta’ala.
Salah satu tipsnya adalah dengan memperhatikan kedudukan dan keutamaan amal ibadah tersebut, sehingga tergugah dan merasa mengagungkan amal ibadah tersebut
Dan akhirnya tumbuh di dalam diri keinginan melaksanakan amal ibadah tersebut dengan baik dan benar, yang menghasilkan kualitas ibadah yang sangat tinggi, bukan hanya sekedar melaksanakan amal ibadah tersebut.
Mari perhatikan kedudukan dan keutamaan ibadah ini yang sangat luar biasa, Subhanallah…
Kedudukan Haji dalam Agama Islam
[1] Haji adalah rukun Islam yang kelima, hal ini berdasarkan riwayat dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ
وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
[2] Siapa yang meninggalkan haji dengan sengaja karena tidak mengakui kewajibannya maka sungguh ia telah kafir kepada Allah Ta’ala,
يَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ
وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آَمِنًا وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ
مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ
عَنِ الْعَالَمِينَ
“Mengerjakan haji
adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban
haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu)
dari semesta alam“. (QS. Ali Imran: 97).
[3] Kerugian bagi siapa
yang diluaskan rizqinya dan tidak mengunjungi Bait Allah al-Haram, hal
ini berdasarkan riwayat dari Abu Sa’id Al-Khudry radhiyallahu ‘anhu
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
قال الله : إن عبدا صححت له جسمه ووسعت عليه في المعيشة يمضي عليه خمسة
أعوام لا يفد إلي لمحروم
“Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya seorang hamba telah Aku sehatkan baginya badannya, aku
luaskan rizkinya, berlalu atasnya lima tahun dan dia tidak mendatangiku
sungguh dia adalah orang yang sangat merugi”. (HR. Ibnu Hibban dan
dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih At Targhib wa At
Tarhib.
Beberapa Keutamaan
Ibadah Haji[1] Tiada balasan bagi haji mabrur kecuali surga.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
Haji yang mabrur tiada
balasan baginya kecuali surga”. (HR. Bukhari dan Muslim
[2] Ibadah haji berfungsi
sebagai penghapus dosa,sehingga seakan seperti keluar dari rahim ibu,
bersih tanpa dosa.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Barangsiapa yang berhaji
tanpa berbuat rafats (segala syahwat lelaki kepada perempuan) dan
kefasikan (maksiat), maka akan kembali dalam keadaan sebagaimana dia
dilahirkan ibunya”. (HR. Bukhari dan Muslim).
[3] Ibadah haji adalah jalan bagi seseorang agar
dibebaskan dari neraka.Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّار مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ
“Tiada suatu hari pun yang
di situ Allah membebaskan hamba-Nya dari neraka lebih banyak dari hari
Arafah”. (HR. Muslim).
[4] Ibadah haji termasuk amalan yang paling mulia.Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang amalan apa yang mulia, beliau menjawab:
إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ, قِيلَ: ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ, قِيلَ: ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: حَجٌّ مَبْرُورٌ
“Iman kepada Allah dan
Rasul-Nya”. “Kemudian apa?”, “Berjihad di jalan Allah”.”Kemudian
apa?”.”Haji mabrur”. (HR. Bukhari).
[5] Ibadah haji menghilangkan kefakiran dan dosa.Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجِّ الْمَبْرُورِ ثَوَابٌ دُونَ الْجَنَّةِ
“Ikutilah haji dengan umrah,
karena sesungguhnya keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa
sebagaimana ubupan menghilangkan karat-karat besi, emas dan perak, tidak
ada pahal bagi haji mabrur kecuali surga”. HR. Tirmidzi dan
dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih At Tirmidzi.
[6] Orang yang menunaikan ibadah haji adalah tamu
undangan Allah dan akandiberikan apa yang mereka minta.Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الْغَازِيفِيسَبِيلِاللهِ،وَالْحَاجُّ،وَالْمُعْتَمِرُوَفْدُاللهِدَعَاهُمْفَأَجَابُوهُ،وَسَأَلُوهُفَأَعْطَاهُمْ “.
“Orang berperang di jalan
Allah, orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah adalah tamu undangan
Allah, Allah memanggil mereka lalu mereka memenuhinya dan mereka memohon
kepada Allah maka Allah memberikan permintaan mereka”. (HR. Ibnu
Majah dan dihasankan oleh Al Albani di dalam kitab Silsilat Al Ahadits
Ash Shahihah).
[7] Haji adalah jihad bagi wanita muslimah.Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha:“Wahai Rasulullah, aku melihat jihad adalah amalan yang paling utama, bagaimana kalau kita berjihad?”, beliau menjawab:
لَا, لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ
“Jangan, tetapi jihad yang
paling utama (bagi kalian para wanita) adalah haji mabrur”. (HR. An
Nasai dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih An Nasai).
[8] Setiap langkah kaki jamaah haji dan hewan
tunggangannya bernilai 1 pahala, 1 penghapusan dosa dan 1 tingkat
pengangkatan derajat.Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إنَّ لكَ مِن الأَجرِ إِذَا أَمَّمْتَ البيتَ العتيقَ أَنْ لاَ تَرفعَ قدماً وَلاَ تضعَهَا أنتَ ودابتُكَ إِلاَّ كُتِبَت لكَ حسنةٌ ورُفِعَتْ لكَ درجةٌ
Dan di dalam riwayat lain dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
فَإنكَ إذَا خَرجْتَ مِنْ بيتِكَ تَؤمُّ البيتَ الحرامَ لاَ
تضعُ ناقتَك خَفاً، ولاَ ترفعُهُ إلاَّ كَتبَ اللهُ لكَ بهِ حسنةً، ومَحاَ
عَنْكَ خطيئةً
[9] Wukuf di Arafah bagi jamaah haji menghapuskan dosa meskipun sebanyak butiran pasir atau rintikan hujan atau buih di lautan.
وأَماَّ وقوفُكَ عَشِيَّةَ عرفةَ فإنََّ اللهَ يَهبِطُ إلىَ سماءِ الدنيا فَيُبَاهِي بِكُمُ الملائكةَ يَقولُ عِبادِي جَاؤُوْنِي شَعِثاً مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَميقٍ يَرجُونَ جَنَّتيِ فَلَو كانتْ ذنوبُكُمْ كَعَددِ الرَّملِ أوْ كَقَطرِ المطرِ أوْ كَزَبَدِ البَحرِ لَغَفَرْتُهاَ أَفِيضُوا عِبادي مغفوراً لَكُمْ ولِمَنْ شَفَعْتُمْ لَهُ
[10] Sekali lemparan Jumrah menghapuskan dosa.
Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
وأمَّا رميُكَ الجِمارَ؛ فَلَكَ بِكُلِّ حَصَاةٍ رَمَيْتَهاَ
تَكْفِيْرُ كَبِيْرَةٍ مِنَ المُوبِقاتِ
“Adapun lemparan jumrahmu, maka setiap batu yang kamu lemparkan merupakan penebus sebuah dosa besar yang membinasakan”. (HR. Ibnu Hibban dan dihasankan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih At Targhib Wa At Tarhib).
[11] Sekali Ucapan Talbiyah dijanjikan surga.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا أَهَلَّ مهلٌّ ، ولا كَبَّرَ مُكبِّرٌ إِلاََّ بُشِّر،
قيل: يا رسول الله بالجنة؟ قال: نعم .
Artinya: “Tidaklah seorang mengucapkan talbiyah atau mengucapkan
takbir melainkan akan dijanjikan dengan kebaikan”. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam ditanya: “Wahai Rasulullah, apakah dijanjikan
dengan surga?” Beliau menjawab: “Iya”. (HR. riwayat Ath
Thabrany di dalam kitab Al Mu’jam Al Awsath dan dihasankan oleh Al
Albani di dalam kitab Shahih At Targhib wa At Tarhib).
Subhanallah…Allahu Akbar…
Semoga Allah memudahkan seluruh jamaah haji dalam melaksanakan ibadah
yang mulia ini. Allahumma amin.Kamis, 24 Syawwal 1432H Dammam KSA.
Penulis: Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc
Artikel Muslim.Or.Id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar